Melly Febrida - detikNews
Menurut Rustandi, pada saat tidak merokok, kadar dopamine juga menurun sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman serta stres. Akibatnya, perokok kembali harus merokok. Obat yang dirilis PT Pfizer tersebut, yang merupakan obat non-nikotin pertama, secara spesifik diciptakan untuk stop merokok. Kerjanya pun unik dengan menghalangi menempelnya nikotin pada reseptor di otak sehingga dapat mengurangi rasa nikmat dan nyaman (efek reward) yang ditimbulkan karena merokok. Selain itu, obat ini juga menstimulasi pelepasan dopamin secara parsial sehingga mengurangi gejala craving (berupa gejala sulit berkonsentrasi, bad mood, pusing) saat seseorang mulai stop merokok. Obat ini telah melalui berbagai penelitian medis dengan menguji keampuhan dan keamanan obat.
Obat ini telah melalui berbagai penelitian medis dengan menguji keampuhan dan keamanan obat. Obat non-nikotin ini menurunkan keinginan kembali merokok, yang merupakan gejala ketergantungan dari pengurangan kadar nikotin. Obat ini juga memiliki efek antagonis yang mengurangi rasa nikmat yang itimbulkan apabila pasien merokok kembali. Namun harga obat ini cukup menguras kantong. Untuk 14 hari pemakaian saja harganya Rp 378 ribu. Padahal obat ini sebaiknya dikonsumsi selama 3 bulan agar ketagihan rokok benar-benar musnah. Obat dengan merek dagang Champix ini bisa didapat di apotek mana saja tapi harus memakai resep dokter. (mly/nrl)
0 komentar