Hanya Tiga Negara yang Izinkan Iklan Rokok


Rabu, 6 April, 2005 oleh: Siswono
Hanya Tiga Negara yang Izinkan Iklan Rokok
Gizi.net - Hanya tiga negara di dunia ini yang belum merativikasi larangan iklan rokok yang disepakati di Badan Kesehatan Dunia (WHO). Tiga negara itu adalah Indonesia, Nigeria, dan Guinia. Rativikasi ini pada intinya adalah melarang iklan rokok dalam segala bentuk apa pun. Menurut Ade Daud Nasution, anggota Forum Parlemen (kaukus di DPR yang terdiri dari Komisi I, Komisi III, Komisi IX, dan Komisi XI), ada dampak buruk jika Indonesia belum menandatangani kesepakatan tersebut.

Misalnya, jika ada jika ada serangan wabah seperti flu burung dan lainnya, WHO tak akan memberikan bantuan karena Indonesia dinillai tidak bersepakat dengan banyak negara lain. ''Kalau kita tandatangani sekarang efeknya apa? Kita harus menurunkan semua papan iklan rokok yang ada di jalan-jalan dan udara terbuka di seluruh Indonesia,'' ungkapnya kepada wartawan di Jakarta, beberapa waktu lalu. Karena itu, Forum Parlemen mendesak pemerintah untuk segera menaikkan cukai rokok dua kali lipat. Selain itu, Forum Parlemen juga mendesak pemerintah untuk menghilangkan iklan rokok di seluruh Indonesia.

''Pemerintah harus menaikkan cukai rokok sampai seratus persen dan mencabut iklan rokok di seluruh Indonesia. Kita tidak melarang penjualan rokok, tapi melarang iklan rokok,'' tandas Ade Daud Nasution. Kenaikan cukai rokok sebesar 100 persen ini, tandas Ade, dimaksudkan sebagai pengganti kenaikan harga BBM yang telah memberatkan 200 juta penduduk Indonesia. ''Kenapa kita mesti menaikkan harga BBM? Kenapa kita tidak menaikkan cukai rokok? Jangan kita bekutek hanya karena ada 600 ribu orang yang bekerja di sektor rokok,'' tandasnya.

Yang penting kita, lanjutnya, harus dihindari adanya 10 juta perokok pemula setiap tahun. Menurutnya, jika dianggap dari 10 juta perokok pemula itu ada satu persen saja yang terjun ke narkoba, sudah berapa anak remaja kita yang menjadi pemadat? ''Ini kan jelas amat berbahaya!'' tegas anggota DPR RI dari Partai Bintang Reformasi (PBR) ini.

Menurut Ade, mereka menyadari bahwa perokok pemula ini adalah cikal bakal mereka yang menjadi konsumen narkoba dan ganja. ''Oleh karena itu kita mau mengerem, kita tidak akan melarang penjualan rokok, tapi kita melarang iklan rokok, semuanya di TV, jalan-jalan raya dan udara terbuka.'' Yang memperihatinkan, banyak perokok yang sesungguhnya berasal dari kelas ekonomi bawah. Bayangkan, kalau upah kerjanya saja hanya Rp 40 ribu sehari, untuk biaya rokok ternyata sampai Rp 10 ribu. Sebenarnya pemiskinan total itu salah satunya disebabkan oleh pabrik rokok,'' tegasnya.

( dam )

Sumber: http://www.republika.co.id

Diposting oleh SUPER HERBALIS Rabu, 09 Desember 2009

0 komentar

Posting Komentar

Subscribe here