"Bagaikan buih dilautan", banyak tapi tidak memunculkan gerakan yang hebat. Buai-buai ketenangan itu seolah membuat umat islam menjadi lamban, buai-buai itu juga membuat buih tak berkembang, atau bahkan perlahan pecah satu persatu. pada hari ini, fakta yang terpampang dihadapan kita bahwa di Indonesia kuantitas dan kualitas umat islam itu sendiri kian menurun. Dari 98% kemudian 90%, 85%, atau akan menjadi "50%?". Ikhwah fillah! sampai hari ini kita masih disebut-sebut sebagai mayoritas. Lalu kenapa yang banyak ini menjadi lemah? Anehnya keadaan ini entah tidak disadari oleh umat islam atau memang umat islam sendiri tidak peduli sehingga tidak sedikit dari kita yang tidak memperlihatkan kekhawatiran atas apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh kita, agama kita.

Keterpurukan saat ini bukan suatu keterlanjuran yang tidak bisa diubah. Kebanyakan kita bukan tidak bisa melakukan perubahan tapi tidak ingin ataupun mungkin tidak tahu harus melakukan apa. Apakah mungkin kita akan terjebak kepada suatu proses metamorfosa yang instan? manusia tentu berbeda dengan kupu-kupu yang tidak memiliki pilihan, manusia diberi kesempaatan untuk memilih, menumbuhkan motivasi di dalam diri, mengambil keputusan, mengalami proses belajar, memaknai hidup dan menjadi indah seperti kupu-kupu atau bahkan lebih dari itu. Di dalam agama islam, proses metamorfosa sama halnya dengan berhijrah. Perpindahan yang tentunya menunjukkan perubahan kearah yang lebih baik, menuju jalan ilahi.

Setiap langkah hidup kita adalah sebuah proses untuk menjadi. Ketika kita bermetamorfosa, Seperti halnya kupu-kupu semestinya tidak kembali menjadi ulat. Begitu juga ketika kita bermetamorfosa menjadi sedemikian rupa indahnya, semestinya kita tidak kembali kemasa-masa silam yang buruk. Namun seperti halnya yang telah dikatakan di awal, bahwa manusia memiliki pilihan dalam hidupnya. Untuk bisa beristiqomah kita perlu memiliki jiddiyyah. Itulah makna ihdinasshirathal mustaqim, tunjukanlah kami kejalan yang lurus. Jadi, pada dasarnya shalat itupun sebuah pembaharuan untuk keistiqomahan kita.

Sangat banyak yang harus kita lakukan untuk membangkitkan kekafahan islam. Islamisasi terhadap umat islam itu sendiri sangat perlu. Lakukanlah apa yang mampu kita lakukan. Jika kita tidak tahu apa yang harus kita lakukan, maka berupayalah untuk menjadi tahu, caranya tentu tentang mencari tahu. Jika islam adalah manusia mungkin dia akan katakan "aku ingin diperhatikan. Perhatikanlah yang menurunkan agama ini walaupun sebenarnya Ia tidak butuh. Sadarilah bahwa ini adalah kebutuhan kita untuk mencari perhatian dan cinta Allah walaupun perhatian dan cinta-Nya selalu tercurah, tapi mencintai-Nya adalah suatu kebutuhan buat kita.

Diposting oleh SUPER HERBALIS Sabtu, 28 November 2009

0 komentar

Posting Komentar

Subscribe here