Bahaya di Balik Obat dan Suplemen

Sumber : mediaindonesia.com

gettyimages

PENGGUNAAN suplemen dan obat-obatan merupakan salah satu cara mengobati penyakit. Tapi, tentunya harus dilakukan dengan cara dan dosis yang tepat. Jika digunakan dengan cara yang salah, suplemen dan obat justru bisa membahayakan kesehatan bahkan memicu kematian.

Untuk menghindari hal tersebut, berikut tip sederhana dari Dr Jan Garavaglia, Chief medical examiner dari the medical examiner's office di Orange County, Florida, yang bisa menjadi panduan Anda.

Suplemen

Orang-orang seringkali mengira kalau suplemen diet yang bisa dibeli di apotik aman untuk digunakan. Tapi, menurut Garavaglia, banyak suplemen yang bisa menimbulkan efek samping, khususnya jika digunakan dalam dosis tinggi.

Menurut Garavaglia, tidak ada salahnya Anda mengonsumsi tablet multivitamin setiap hari berdasarkan anjuran dokter. Tapi, Anda juga perlu tahu kalau mineral-mineral juga bisa menimbulkan masalah jika digunakan bersamaan dengan obat.

Selain itu, lanjut Garavaglia, tingkat keilmiahan suplemen sangat kompleks dan seringkali tidak cukup. Menggunakan kalsium misalnya. Suplemen kalsium dinyatakan bisa membantu dan aman secara umum. Akan tetapi, penggunaan pil kalsium bisa meningkatkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular pada perempuan berusia lanjut.

"Saran sederhana saya, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan suplemen tertentu," tutur Garavaglia, seperti dikutip situs dailymail.

Obat

Menurut Garavaglia, sekitar 10% dari kesalahan penggunaan obat disebabkan oleh nama-nama obat yang membingungkan. Dan kebingunan ini, menurut badan kesehatan dunia WHO, merupakan masalah luas yang perlu segera ditangani. Untungnya, sebagian besar kesalahan ini bisa dicegah dengan cara meningkatkan kewaspadaan.

Bertanya. Saat Anda mengambil obat dari apotik atau dari rumah sakit, pastikan kalau obat tersebut sesuai dengan yang diresepkan dokter Anda. Para peneliti dari Massachusetts College of Pharmacy and Health Sciences menemukan, 88% kesalahan penggunaan obat meliputi obat yang salah atau dosis yang salah.

Temukan apotek atau apoteker yang Anda suka dan tetaplah membeli obat ke tempat tersebut. Jika apoteker telah mengenal Anda, maka kemungkinan besar dia akan langsung menyadari jika ada sesuatu yang salah dengan resep Anda.

Diskusikan resep obat Anda dengan apoteker tersebut. Cara ini bisa membantu Anda menemukan efek samping sekaligus memastikan kalau Anda mendapatkan obat yang tepat.

Kenali bentuk dan warna obat yang Anda gunakan secara teratur. Pastikan Anda memeriksa pil tersebut. Selain itu, perhatikan juga label obat untuk memastikan kecocokan dengan resep dari dokter.

Periksalah segala sesuatunya sebelum meninggalkan apotik. Sebagian besar orang hanya membayar dan langsung pergi. Pastikan kalau nama Anda yang tertulis di pembungkus obat. Kemudian keluarkan botol atau kotak obat untuk memeriksa labelnya.

Caritahu kemungkinan obat yang Anda gunakan berinteraksi dengan obat lain. Obat yang sudah biasa digunakan dan terkenal efektif sekalipun, tetap bisa memicu efeki samping. Ada juga obat yang memicu reaksi alergi atau interaksi yang bersifat racun jika dipadukan dengan obat lainnya.

Periksa apakah obat Anda berinteraksi dengan makanan. Jus anggur misalnya, bisa meningkatkan kadar darah jika dipadukan dengan beberapa obat, seperti obat penenang, kalsium pada produk-produk susu bisa mengganggu penyerapan tetracycline dan ciprofloxacin, dua jenis antibiotik yang paling sering digunakan. Karena itu, pastikan menanyakan terlebih dahulu ke dokter mengenai kemungkinan reaksi dan bacalah keterangan yang ditulis bersamaan dengan resep Anda.

Sebelum meninggalkan dokter, pastikan Anda bisa membaca tulisan resep obat. Jika Anda tidak bisa, kemungkinan apoteker di apotik juga akan kesulitan.

Pastikan juga menanyakan kepada dokter mengenai fungsi obat, frekuensi dan jangka waktu penggunaan, apakah harus dikonsumsi dengan perut kosong atau setelah makan, apakah harus menghindari makanan, minuman atau aktivitas tertentu.

Penting juga untuk menanyakan efek samping dan langkah apa yang harus dilakukan jika mengalami efek samping.

Jika memungkinkan, hindari penggunaan obat yang masih diterima badan pengawas obat selama 2 tahun. Obat biasanya dinyatakan aman hanya berdasarkan sejumlah studi kecil. Ada baiknya memilih obat yang telah lama dipasarkan dan terbukti aman.

Diposting oleh SUPER HERBALIS Rabu, 21 Oktober 2009

0 komentar

Posting Komentar

Subscribe here